Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Jumat, 24 November 2017

Menulis Bukan Bakat

Saya guru biasa yang rutinitas sehari-hari cukup berangkat ngajar pulang mengurus keluarga. Tapi itu dulu. Duluuuu pernah berpikir jadi guru saja itu sudah cukup. Pernah seorang teman mengajak menulis buku, tetapi kujawab tidak. Menurutku menulis itu bakat. Aku tidak punya bakat untuk menulis.
Tahun 2011 seorang teman mengajak menulis. Dalam hati apakah mampu? Teman saya memaksa dan menyakinkan bahwa saya bisa. Beberapa hari saya berburu buku sampai ke Yogyakarta. Kota yang lumayan jauh dari rumah di Sragen. Dengan kemampuan yang saya miliki akhirnya selesai juga dua naskah buku dalam waktu satu bulan.
Sukses di dua naskah ada tawaran yang kedua. Tawaran kali ini menulis buku pelajaran. Ada enam naskah yang harus dibuat dalam waktu dua bulan. Tetapi buku itu belum  tentu diterbitkan. Tetapi kejutan itu datang satu tahun kemudian. Enam naskah buku diterbitkan disebuah penerbit besar. Rasa syukur yang luar biasa.
Tahun 2017 mulai digencarkannya menulis buku. Satu Guru Satu Buku. Saya ikuti arus itu. Dengan semangat ikut pelatihan menulis buku. Berangkat pelatihan masih bingung mau menulis apa? Tidak ada ide di kepala yang mau muncul. Tetapi, narasumber menggiring saya menemukan ide. Satu ide sudah ada di kepala. Satu buku akhirnya selesai dalam waktu satu Minggu. Buku itu berjudul" Dia Tidak Bisu. Buku yang bercerita tentang siswa berkebutuhan khusus.
Satu buku selesai, saya mulai ketagihan menulis. Waktu yang tidak tersedia begitu banyak akhirnya menjatuhkan pilihan ke buku antologi. Dalam satu tahun ini sudah satu buku dan dua buku antologi selesai. Menulis menjadi mudah karena menggunakan "menemu" menulis dengan mulut. Sambil tiduran saya bicara di handphone sudah jadi tulisan. Terbukti bahwa menulis itu bukan karena bakat. Semua orang bisa menulis. Yuk, menulis!